Site icon partnersurya.id

Solusi Koreksi Faktor Daya pada Sistem PLTS Terintegrasi: Pendekatan Adaptif dan Presisi

Dampak PLTS terhadap Sistem Faktor Daya Pelanggan

Integrasi sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada fasilitas industri atau komersial memberikan banyak keuntungan, terutama dalam hal penghematan biaya energi dan pengurangan emisi karbon. Namun, kehadiran PLTS juga membawa dampak tersendiri terhadap kondisi kelistrikan internal, khususnya dalam hal faktor daya (cos φ).

Pada sistem tradisional tanpa PLTS, seluruh kebutuhan listrik dipenuhi dari jaringan PLN. Dalam kondisi ini, pemantauan dan pengendalian faktor daya relatif stabil karena seluruh daya aktif dan reaktif tercermin secara langsung di sisi jaringan.

Namun, ketika PLTS masuk sebagai sumber energi tambahan—terutama dalam kapasitas besar—terjadi penurunan signifikan pada daya aktif yang diimpor dari grid (PLN). Dalam banyak kasus, selama siang hari, fasilitas bisa hampir sepenuhnya disuplai oleh PLTS, dan hanya sedikit arus yang mengalir dari jaringan. Meski hal ini baik dari sisi efisiensi energi, namun justru menimbulkan masalah berikut:


1. Terjadi Penurunan Akurasi Pemantauan Faktor Daya

Sebagian besar sistem koreksi faktor daya konvensional (misalnya kapasitor bank otomatis) dirancang untuk merespons kondisi beban berdasarkan arus dan tegangan dari sisi jaringan. Ketika daya aktif dari jaringan sangat rendah karena disubstitusi oleh PLTS:


2. Beban Reaktif Tetap Ada, Tapi Tidak Terkompensasi

Meskipun daya aktif berasal dari PLTS, berbagai beban reaktif di fasilitas (seperti motor induksi, transformator, HVAC) tetap berjalan dan tetap membutuhkan kompensasi. Karena sistem koreksi reaktif tidak terpicu akibat arus dari grid yang rendah, maka:


3. Ketidakseimbangan Lokal Daya Aktif dan Reaktif

Karena pembangkitan PLTS bersifat lokal, ia hanya menyuplai daya aktif. Jika tidak diimbangi dengan penyediaan daya reaktif lokal juga, maka sistem akan:


Pendekatan Solusi: Sistem Kompensasi Cerdas dan Adaptif

Untuk menjawab tantangan ini, diperlukan pendekatan koreksi faktor daya yang mampu bekerja secara independen dari besar-kecilnya arus dari grid, dan memiliki kemampuan untuk:

  1. Mendeteksi beban reaktif secara real-time, termasuk dari sisi beban internal dan efek dari pembangkitan surya.

  2. Memberikan kompensasi daya reaktif dengan tingkat presisi tinggi, meskipun daya aktif dari grid sangat kecil.

  3. Beroperasi secara cepat dan responsif terhadap perubahan beban maupun fluktuasi output PLTS akibat kondisi cuaca.

Sistem seperti ini umumnya mengombinasikan dua pendekatan utama:

Selain itu, sistem ini juga perlu dilengkapi dengan kemampuan:


Kesimpulan

Integrasi PLTS ke dalam sistem kelistrikan fasilitas memerlukan pendekatan baru dalam pengelolaan faktor daya. Sistem koreksi reaktif yang efektif harus mampu membaca dan merespons kondisi beban secara lokal dan real-time, tanpa tergantung besar kecilnya arus dari jaringan. Solusi yang adaptif dan presisi menjadi kunci dalam menjaga performa sistem kelistrikan tetap optimal, menghindari penalti PLN, serta mendukung transisi energi bersih secara berkelanjutan.


Kesimpulan: Teknologi Harus Menyesuaikan Perubahan Energi

Di era transisi energi dan elektrifikasi, penggunaan PLTS sudah menjadi keharusan. Namun, pengelolaan kualitas daya juga harus mengikuti perkembangan ini. Koreksi faktor daya bukan lagi sekadar memasang kapasitor bank, tetapi butuh pendekatan yang lebih adaptif, presisi, dan responsif terhadap dinamika sistem yang berubah karena integrasi energi surya.

Seinvestama siap membantu Anda merancang dan mengimplementasikan solusi koreksi faktor daya yang sesuai dengan kebutuhan fasilitas Anda—baik industri, gedung perkantoran, mall, maupun fasilitas publik lainnya.


Tertarik mengoptimalkan sistem PLTS Anda?
📞 Hubungi tim teknis kami di PartnerSurya hari ini, dan konsultasikan kebutuhan Anda secara GRATIS.

Exit mobile version